Selasa, 26 April 2011

Inspirasi : Pendidikan untuk anak-anak


Ini saya posting tulisannya Dorothy L. Nolte tentang pendidikan untuk anak-anak.
Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi anda semua :
Jika anak-anak hidup dengan kritikan, mereka belajar untuk mengutuk.
Jika anak-anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan.
Jika anak-anak hidup dengan rasa takut, mereka belajar untuk menjadi memprihatinkan.
Jika anak-anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar untuk merasa menyesal sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan olokan, mereka belajar untuk merasa malu.
Jika anak-anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri hati.
Jika anak-anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah.
Jika anak-anak hidup dengan semangat, mereka belajar percaya diri.
Jika anak-anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.
Jika anak-anak hidup dengan pujian, mereka belajar apresiasi.
Jika anak-anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk cinta.
Jika anak-anak hidup dengan persetujuan, mereka belajar seperti itu sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar bagus untuk memiliki tujuan.
Jika anak-anak hidup dengan berbagi, mereka belajar kedermawanan.
Jika anak-anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar sebenarnya.
Jika anak-anak hidup dengan keadilan, mereka belajar keadilan.
Jika anak-anak hidup dengan baik-baik, mereka belajar menghargai.
Jika anak-anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk memiliki iman dalam diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
Jika anak-anak hidup dengan keramahan, mereka belajar di dunia adalah tempat yang bagus untuk hidup.

8 Keterampilan Mengajar


Turney (1973) mengemukakan 8 (delapan) keterampilan dasar mengajar, yakni:
Pertama, keterampilan bertanya yang mensyaratkan guru harus menguasai teknik mengajukan pertanyaan yang cerdas, baik keterampilan bertanya dasar maupun keterampilan bertanya lanjut
Kedua, keterampilan memberi penguatan. Seorang guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan karena penguatan merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan perhatian.
Ketiga, keterampilan mengadakan variasi, baik variasi dalam gaya mengajar, penggunaan media dan bahan pelajaran, dan pola interaksi dan kegiatan
Keempat, keterampilan menjelaskan yang mensyaratkan guru untuk merefleksi segala informasi sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Setidaknya, penjelasan harus relevan dengan tujuan, materi, sesuai dengan kemampuan dan latar belakang siswa, serta diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir pelajaran sesuai dengan keperluan.
Kelima, keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam konteks ini, guru perlu mendesain situasi yang beragam sehingga kondisi kelas menjadi dinamis.
Keenam, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Hal terpenting dalam proses ini adalah mencermati.aktivitas siswa dalam diskusi.
Ketujuh, keterampilan mengelola kelas, mencakupi keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, serta pengendalian kondisi belajar yang optimal.
Kedelapan, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, yang mensyaratkan guru agar mengadakan pendekatan secara pribadi, mengorganisasi-kan, membimbing dan memudahkan belajar, serta merencanakan dan melaksana-kan kegiatan belajar-mengajar.
sumber : dibaca dari Buku Pengelolaan Kelas/Drs. ade rukmana, Asep sunary S.Pd, Mpd.

JADILAH GURU YANG BAIK (Tujuh Hukum Mengajar)

John  Milthon  Gregory  merupakan  penulis  buku  yang  terkenal  tentang Tujuh  Hukum  Mengajar.  Inilah  beberapa  petunjuk  yang  perlu  dipersiapkan oleh seorang guru yang baik.
  1. Persiapkan   bahan   pelajaran   dengan   mempelajarinya   berulang-ulang. Jangan mengandalkan bahwa kita sudah pernah mempelajarinya karena apa yang kita ketahui dahulu pasti sebagian sudah terhapus dari ingatan kita.
  2. Carilah   urutan   yang   logis   dari   tiap   bagian   dalam   pelajaran   yang dipersiapkan tersebut. Setiap pelajaran selalu berangkat dari pengertian-pengertian dasar yang sederhana baru ke tingkat pengertian yang tinggi. Pelajari urut-urutan yang logis dari pelajaran yang dipersiapkan tersebut sampai  terwujud  suatu  pengertian  yang  dapat  saudara  uraikan  dengan kata-kata sendiri.
  3. Carilah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit dimengerti oleh siswa. Khususnya prinsip-prinsip abstrak.
  4. Carilah  hubungan  antara  apa  yang  diajarkan  dan  kehidupan  sehari-hari siswa.  Hubungan-hubungan  inilah  yang  akan  menentukan  nilai  praktis penerapan dari pelajaran itu.
  5. Gunakan  sebanyak  mungkin  sumber  referensi  berupa  buku-buku  atau bahan-bahan yang sesuai, tetapi pahami dahulu sebaik-baiknya sebelum menyampaikan kepada siswa.
  6. Harap  diingat  bahwa  lebih  baik  mengerti  sedikit,  tetapi  benar-benar mantap daripada mengetahui banyak, tetapi kurang mendalam.
  7. Sediakan waktu yang khusus untuk mempersiapkan tiap pelajaran sebelum berdiri  di  depan  kelas.  Dengan  persiapan  matang,  kita  akan  semakin menguasai pengetahuan dan gambaran apa yang diajarkan akan semakin jelas.

Menyusun Perencanaan Pembelajaran yang PAIKEM

Di SD khususnya di kelas rendah-  1 s/d 3, pembelajaran yang dilaksanakan adalah pembelajaran tematik.   Tema menjadi pengikat semua unsur materi pembelajaran yang diajarkan pada kurun waktu tertentu. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu sehingga setiap materi pelajaran  dikaitkan dengan sebuah tema,  yang menjadi  benang merah pembelajaran. Untuk itu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pun disusun secara tematik .  Pembahasan mengenai RPP tematik akan diuraikan selanjutnya. Kali ini saya  mencoba membuat RPP per mata pelajaran yaitu   B. Indoneisa  yang menggambarkan pembelajaran PAIKEM.
Ruh dari pembelajaran PAIKEM  adalah bagaimana guru dapat menyuguhkan pembelajaran yang :
  • Memberi stimulus pada siswa untuk  menjadi subjek didik yang aktif . Bekerja secara individual maupun berinteraksi dengan kelompok (peer group)
  • Memberi ruang terhadap pemanfaatan teknologi yang selalu berkembang dengan melakukan inovasi dalam pembelajaran.
  • Merangsang tumbuh kembangnya kreativitas   siswa  untuk mencipta sesuatu / memproduksi sesuatu . Menggunakan daya pikir dan daya cipta untuk mengolah informasi dari berbagai sumber belajar
  • Mendukung efektivitas pembelajaran dengan melakukan  persiapan seperti membuat perangkat pembelajaran ; Program semester, silabus, RPP-yang di dalamnya juga memuat metode pembelajaran, alat peraga yang digunakan  yang membantu pemahaman siswa dan penanaman konsep pembelajaran,  teknik penilaian dan lembar kerja siswa (LKS) . Sebuah RPP yang dirancang dengan  matang akan menciptakan sebuah efektivitas  pembelajaran yang  menuntun  ketercapaian tujuan pembelajaran. Aktivitas siswapun terarah
Persiapan pra Pembelajaran yang dilakukan guru:
  • Pengelolaan kelas; mengatur tata letak kelas yang sesuai kebutuhan .  Contoh apabila kegiatan pembelajaran adalah kerja kelompok, tentunya tata letak ruang kelas tradisional ( meja dan kursi berderet ke belakang) kurang cocok digunakan untuk kegiatan ini.
  • Menyediakan papan display sebagai tempat memajang hasil karya siswa.
  • Melengkapi pojok baca dengan berbagai sumber belajar yang dibutuhkan siswa terutama yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Sumber belajar itu dapat berupa ensiklopedia, artikel koran/majalah, artikel di wikipedia, gambar dsb. Penyediaan sumber belajar ini dimaksudkan agar siswa secara aktif dan kreatif menggali informasi secara mandiri , mengolah data kemudian menyuguhkannya ke dalambentuk informasi sebagai sebuah hasil karya siswa
  • membaca buku-buku referensi yang mendukung  proses pembelajaran. Contoh dalam RPP , guru hendak mencoba keberhasilan teknik mind mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa–> guru membaca buku mind map (Tony Buzan) yang mengupas teknik ini.
Mencari ide- ide  atau menciptakan sendiri energizer, ice breaker atau appersepsi yang dapat menyulut energi belajar siswa. Contoh menciptakan lagu kelas, tepuk berirama tertentu, menyanyikan lagu yang ada hubungannya dengan bahan ajar dst